Saturday, February 4, 2017

Laporan Pengamatan Praktikum Kimia Larutan ELEKTROLIT dan NON-ELEKTROLIT

Disini saya akan memberikan contoh Laporan Pengamatan Praktikum Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit pada mata pelajaran kimia

LAPORAN PENGAMATAN PRAKTIKUM KIMIA
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT

NAMA                :  TAUFIQURRAHMAN DALI

2015


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Penulis



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL             ....................................................................................            i

KATA PENGANTAR           .....................................................................................            ii

DAFTAR ISI              ...............................................................................................            iii

BAB I             PENDAHULUAN
1.1              Pembahasan                ........................................................................            1
1.2              Latar Belakang            ........................................................................            1
1.3              Tujuan Percobaan        ........................................................................            1

BAB II                        PEMBAHASAN
2.1       Landasan Teori                       ............................................................            2
2.2       Sifat Daya Hantar Listrik dalam Larutan       .......................................            3
2.3       Senyawa Pembentuk Larutan Elektrolit         ......................................            3

BAB III          PENGAMATAN
            3.1       Tempat Dan Waktu Praktikum           .................................................            4
            3.2       Alat Dan Bahan Praktikum                 .................................................            4
            3.3       Cara Kerja                   ......................................................................            4

BAB IV          PEMBAHASAN
            4.1       Hasil Pengamatan       ........................................................................            5
            4.2       Analisis Data               .......................................................................            5

BAB V            PENUTUP
            5.1       Kesimpulan                 ........................................................................            6
            5.2       Saran               ...................................................................................            6

DAFTAR PUSTAKA                                    ..............................................................            7




BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Pembahasan
Laporan Hasil Praktikum Kimia Uji Daya Hantar Listrik Pada Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit.

1.2       Latar Belakang
Larutan adalah yang antar zat penyusunnya tidak memiliki bidang batas dan bersifat homogen di setiap bagian campuran. Komponen larutan dalah pelarut dan zat terlarut. Elektrolit merupakan suatu zat yang ketika dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan yang dapat menghasilkan arus listrik. Nonelektrolit adalah tidak dapat menghantarkan arus listrik ketika dilarutkan dalam air. Semakin banyak jumlah ion, semakin kuat daya hantarnya. Sedangkan larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik disebabkan karena zat-zat tersebut tetap berwujud molekul-molekul netral yang tidak bermuatan

1.3       Tujuan
Untuk mengetahui perbedaan antara larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit serta mengetahui ciri-ciri dan jenis-jenis larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1       Landasan Teori
Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan ini dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi.
Larutan elektrolit adalah Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Svante Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori elektrolit pada tahun 1884. Menurut Arrhenius, ‘‘larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral’’ Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus listrik.
Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung gas dalam larutan. Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation dan anion). Larutan ini dapat bersumber dari senyawa ion (senyawa yang mempunyai ikatan ion) atau senyawa kovalen polar (senyawa yang mempunyai ikatan kovalen polar)
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Hal ini disebabkan karena zat terlarut akan terurai sempurna (derajat ionisasi = 1) menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut banyak mengandung ion-ion. Karena banyak ion yang dapat menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat.
Contohnya: NaCl
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan lemah. Hal ini disebabklan karena zat terlarut akan terurai sebagian (derajat ionisasi = 0 < α < 1) menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut sedikit mengandung ion. Hal ini disebabkan tidak semua terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik.
Contohnya: air biasa, dan NH3
Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan, sehingga tidak ada ion yang bermuatanyang dapat menghantarkan arus listrik. (derajat ionisasi = 0)
Contohnya: Larutan urea, dan glukosa

2.2       Sifat Daya Hantar Listrik dalam Larutan
Larutan tergolong ke dalam campuran homogen yang terdiri dari pelarut dan zat terlarut. Pelarut -pelarut yang biasa digunakan adalah air. Sedangkan zat terlarut terdiri dari berbagai senyawa ion maupun kovalen. sifat daya hantar listrik zat yang terlarut dalam air dapat diketahui dengan uji nyala
Gambaran Bentuk Molekul Elektrolit Kuat, Elektrolit Lemah, dan Nonelektrolit

Jenis Larutan
Sifat dan Pengamatan Lain
Contoh Senyawa
Reaksi Ionisasi
Elektrolit Kuat
-   Terionisasi sempurna
-   Menghantarkan arus listrik
-   Lampu menyala terang
-   Terdapat gelembung gas
NaCl, NaOH, H2SO4, HCl, dan KCl
NaCl —> Na+ + Cl-
NaOH —> Na+ + OH-
H2SO4 —> H+ + SO42-
HCl —> H+ + Cl-
KCl —> K+ + Cl-
Elektolit Lemah
-   Terionisasi sebagian
-   Menghantarkan arus listrik
-   Lampu menyala redup
-   Terdapat gelembung gas
CH3COOH, N4OH, HCN, dan Al(OH)3
CH3COOH –> H+ + CH3COOH-
HCN –> H+ + CN-
Al(OH)3 –> Al3+ + OH-
Non Elektrolit
-   Tidak terionisasi
-   Tidak menghantarkan arus listrik
-   Lampu tidak menyala
-   Tidak terdapat gelembung gas
C6H12O6
C12H22O11
CO(NH2)2
C2H5OH
C6H12O6
C12H22O11
CO(NH2)2
C2H5OH

2.3       Senyawa Pembentuk Larutan Elektrolit

Senyawa yang dalam larutannya dapat menghantarkan arus listrik berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar, karena senyawa-senyawa tersebut dapat terionisasi saat dilarutkan dalam air.

2.3.1    Senyawa ion

Senyawa ion tersusun dari ion-ion yang bentuknya padat dan kering. Ion-ion penyusun senyawa ion dalam pelarutnya akan bergerak bebas sehingga larutan ion dapat menghantarkan arus listrik. Senyawa ion dalam bentuk kristal, ion-ionnya tidak dapat bergerak bebas sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik. Contoh senyawa ion adalah NaCI, KCl, NaOH dan KOH.

2.3.2    Senyawa Kovalen Polar

Senyawa kovalen polar apabila dilarutkan dalam air, maka akan terurai menjadi ion-ion. Hal tersebut disebabkan oleh ikatan kovalen pada senyawa tersebut mudah putus dalam pelarut air dan menghasilkan ion-ion. Contohnya asam klorida (HCl), Amonia (NH3).


BAB III
PENGAMATAN
3.1       Tempat Dan Waktu Praktikum

Tempat praktikum       :           SMK Pembangunan Jaya – YAKAPI
bertempat di ruangan kelas XI TKJ 3
Waktu praktikum        :           Pukul 07.00 WIB

3.2       Alat dan Bahan
Dalam proses pengamatan digunakan beberapa alat dan bahan sebagai berikut :
Ø  Alat uji daya hantar listrik / elektroda
Ø  Bola lampu kecil
Ø  8 macam larutan yakni :
o   larutan aquades
o   larutan air kran
o   larutan jeruk
o   larutan big cola
o   larutan garam
o   larutan jahe
o   larutan belimbing
o   larutan kecap
Ø  Pisau
Ø  Air secukupnya (pembersih elektroda)
Ø  Tisu
Ø  Gelas Plastik
Ø  Saringan ( kain halus )
Ø  Gunting

3.3       Cara Kerja
Dalam pengamatan dilakukan beberapa langkah pengujian sebagai berikut :
a.       Menyiapkan larutan pada setiap gelas kimia
b.      Menyiapkan rangkaian alat penguji elektroda dan lampu
c.   Menguji larutan dengan cara memasukkan kedua buah elektroda kedalam larutan tanpa membuat keduanya saling bersentuhan
d.     Amati perubahan yang terjadi pada lampu apakah menyala terang, redup, atau tidak menyala sama sekali, dan pada elektroda apakah terdapat banyak gelembung, sedikit atau tidak ada gelembung sama sekali.
e.    Setelah menguji sebuah larutan maka kita harus membersihkan terlebih dahulu elektroda yang digunakan dengan cara dibilas dengan air biasa lalu dikeringkan dengan tisu agar pada saat kita menguji larutan lain, larutan tersebut tidak terkontaminasi / tercampur.



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1       Analisis Data
Setelah dilakukan percobaan daya hantar listrik pada setiap larutan maka didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel Hasil Pengamatan:

No
Larutan
Indikator Lampu
Gelembung Pada Permukaaan Elektroda
1
Larutan Aquades
Agak Redup
Banyak Gelembung Gas
2
Larutan Air Kran
Redup
Tidak Ada Gelembung Gas
3
Larutan Jeruk
Menyala Terang
Banyak Gelembung Gas
4
Larutan Big Cola
Menyala Terang
Banyak Gelembung Gas
5
Larutan Garam
Menyala Terang
Sedikit Gelembung Gas
6
Larutan Jahe
Redup
Tidak Ada Gelembung Gas
7
Larutan Belimbing
Menyala Terang
Sedikit Gelembung Gas
8
Larutan Kecap
Agak Redup
Tidak Ada Gelembung Gas

BAB V
KESIMPULAN
5.1       Kesimpulan
Pada praktikum ini, didapatkan bahwa larutan A dan C merupakan larutan dengan tingkat hantaran listrik kuat karena memiliki gelembung yang banyak disekitar elektroda dan bisa menyalakan indikator lampu dengan sangat terang. Selain itu larutan B, D, dan E merupakan larutan dengan tingkat hantaran listrik rendah yang hanya menampilkan gelembung yang sedikit di sekitar elektroda. Dan larutan F merupakan larutan elektrolit lemah dengan adanya tanda pada indikator lampu berupa nyala yang redup meski memiliki banyak gelembung di sekitar elektroda.

5.2       Saran

Semoga pada praktikum yang akan datang lebih baik dan berhasil dari pada ini dan  kita semua bisa menjalankan pratikum ini dengan baik dan lebih paham dan mudah memahami pengarahan yang di sampaikan oleh Guru.


Notice :
Jangan lupa Like, Coment, dan Share. Terima kasih

1 comment:

  1. thanks for the sharing. this is a nice post. click my uni's web here walisongo.ac.id

    ReplyDelete