Makalah
Apresiasi Pertunjukan Pentas Seni
Tari
KATA PENGANTAR
Puji syukur, kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan
pertolonganNya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “APRESIASI
SENI PERTUNJUKAN.
Di sini kami akan membahas pengertian seni teater tradisional dan modern.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang
APRESIASI SENI PERTUNJUKAN.
Dalam makalah ini akan dijelaskan lebih lengkap dan mendetail mengenai SENI
PERTUNJUKAN TEATER. Mengenai unsur instrinsik, unsur ekstinsik dan tujuan juga
hasil-hasil yang kamindapatkan selama menonton pertunjukan seni teater.
Semoga setiap kata dan tulisan yang ada dalam makalah ini dapat memberi
kontribusi yang nyata untuk membawa kehidupan kita bersama ke arah yang lebih
baik.
Jakarta, Maret 2015
Penulis
Daftar
Isi
Kata Pengantar ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ...
Daftar Isi ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ...
Bab I
Pendahuluan
a. Latar Belakang ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
b. Tujuan Penulisan makalah ... ... ... ... ... ... ... ... ...
Bab II
Pembahasan Materi
a. Apresiasi Seni Tari ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
Bab III
Penutup
a. Kesimpulan ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
b. Saran ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
Bab I
Pendahuluan
A. Latar
Belakang
Secara leksikografis, kata apresiasi berasal dari
bahasa Inggris apreciation, yang berasal dari kata kerja to Apreciate,
yang menurut kamus Oxford berarti to judge value of; understand or enjoy
fully in the right way; dan menurut kamus webstern adalah to estimate the
quality of to estimate rightly tobe sensitevely aware of. Jadi secara umum
me-apresiasi adalah mengerti serta menyadari sepenuhnya, sehingga mampu menilai
secara semestinya.
Dalam kaitannya dengan kesenian, apresiasi berarti
kegiatan meng-artikan dan menyadari sepenuhnya seluk beluk karya seni serta
menjadi sensitif terhadap gejala estetis dan artistik sehingga mampu menikmati
dan menilai karya tersebut secara semestinya. Dalam apresiasi, seorang
penghayat sebenarnya sedang mencari pengalaman estetis. Sehingga motivasi utama
yang muncul dari diri penghayat seni adalah motivasi untuk mencari pengalaman
estetis.
Pengalaman estetis menurut Albert R. Candler adalah kepuasan
kontemplatif atau kepuasan intuitif. Sedangkan Yakob Sumardjo menjelaskan
pengalaman seni adalah keterlibatan aktif dengan kesadaran yang melibatkan
kecendekiaan, emosi, indera dan intuisi manusia dengan lingkungan (benda seni)
(2000, 161). Dalam proses pengalaman estetis unsur perasaan dan intuisi lebih
menonjol dibandingkan nalar; itulah sebabnya maka dalam proses tersebut
penghayat seni seolah kehilangan jati dirinya karena seluruh kehidupan
perasaannya larut ke dalam obyek seni, dan inilah yang disebut dengan empati.
Proyeksi perasaan tersebut bersifat subyektif dan sekaligus obyektif. Artinya
subyektif karena penghayat menemukan kepuasan atau kesenangan dari obyek
seninya dan obyektif karena proyeksi perasaan itu berdasarkan nilai-nilai
yang melekat pada benda seni tersebut. Kualitas seni yang ada dalam karya
tersebut mengalirkan pengalaman secara dinamis dan akhirnya mendatangkan
kepuasan. Kualitas suatu karya biasanya muncul karena adanya pola yang jelas
yang terjalin pada unsur/elemen seni sehingga membentuk sebuah struktur.
Dalam seni rupa struktur tersebut ada pada rasa unity, balance,
harmony, rythm, proportion, point of interest, contrast dan discord.
Seorang apresian dalam melakukan penghayatan dan
penilaian terhadap sebuah karya tidak bisa dilepaskan dari persoalan persepsi
yang muncul ketika berhadapan dengan karya tersebut.
Persepsi
Pada dasarnya persepsi muncul karena ada kesadaran
terhadap lingkungan dan melalui sebuah proses mental terjadilah interaksi antar
obyek penginderaan dan makna, sehingga dengan demikian kemunculan persepsi
seseorang terhadap sebuah obyek dipengaruhi oleh banyak faktor.
Manusia mempersepsi stimulus yang diamati berdasarkan
struktur pengetahuan atau skema yang ada pada dirinya. Skema yang dimaksud
adalah organisasi dan intelegensi pengetahuan yang digunakan untuk
menginterpretasikan masukan yang datang. Skema setiap orang berbeda sesuai
dengan pengetahuan dan pengalaman masing masing.Jadi persepsi adalah kesadaran
kita atas dunia sekitar berdasarkan informasi yang datang lewat
pengenderaan, atau sering juga disebut sebagai kenyataan faktual kelengkapan
manusia.
B. Tujuan Penulisan Makalah
Saya membuat makalah
ini dengan tujuan untuk membuat para pembaca mengetahui apa itu apresiasi
pertunjukan seni tari kembang kipas maya pasundan dan menghimbau kepada para
masyarakat agar mau melestarikan kesenian khas daerah Indonesia agar
tidak di klaim oleh negara lain.
Bab II
Pembahasan Materi
A.
Apresiasi Seni Tari
Apresiasi tari mempunyai tujuan untuk mendapatkan
pengalaman estetis yang didasari pengalaman si pengamat dalam kesanggupan
menerima karya seni yang terarah dan bertujuan didapat dari seni murni atau
seni pakai.Untuk mengembangkan daya apresiasi seni tari kita dapat memanfaatkan
sumber belajar baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kegiatan seni sering disebut juga
sebagai proses komunikasi antara seniman yang menyampaikan pesan melalui karya
seninya dengan penikmat sebagai apresiatornya yang berusaha menerima pesan dari
karya seniman.
Para penari diiringi oleh kelompok musik yang dikenal dengan
nama gondrong rinci. Kelompok ini beranggotakan 7 orang pemain musik yang
semuanya adalah kaum pria.
Iringan musik ini tentu tidak ada bedanyan dengan musik
tradisional pada umumnya, namun dalam cara memainkan musiknya yang menjadi
pembeda sekaligus rangkaian khas budaya ini. Selain tugasnya mengiringi para
penari dengan tabuhan gandrang dan tiupan seruling sebagai pengatur irama
musik, anggota para pemain musik inipun harus memainkan alat musik sambil
melakukan gerakan, terutama gerakan kepala. Setiap hentakan dari tabuhan
gandrang dari pengiring musik melambangkan watak lelaki gowa yang keras. Tarian
kipas pakarena memiliki aturan yang cukup unik, di mana penarinya tidak
diperkenankan membuka matanya terlalu lebar, sementara gerakan kakinya tidak
boleh diangkat terlalu tinggi. Tarian ini biasanya berlangsung selama sekitar
dua jam, jadi penarinya dituntut untuk memiliki kondisi fisik yang prima,
selain itu menjaga nilai-nilai kesopanan.
mencerminkan ekspresi kelembutan,kesantunan, kesetiaan,
kepatuhan dan sikap hormat perempuan terhadap
laki-laki. Setiap pola gerakan dalam tarian pakarena memiliki makna tersendiri.
Tarian ini diawali dan diakhiri dengan posisi duduk sebagai tanda hormat dan
santun para penari. Pola gerakan memutar bermakna siklus hidup manusia
yang selalu berputar. Pola gerakan memutar yang dimainkan adalah gerakan memutar
searah jarum jam. Kemudian pola gerakan naik turun melambangkan kehidupan
manusia yang kadang berada di bawah dan kadang di atas,pola gerakan ini
mengingatkan akan pentingnya kesabaran dan keasadaran manusia dalam mengahadapi
kehidupan.
Masyarakat percaya
bahwa Tarian ini berasal dari kisah perpisahan antara penghuni negeri kahyangan
(boting langi) dengan penghuni bumi (lino) di zaman dahulu. Sebelum perpisahan,
penghuni boting langi mengajarkan penghuni bumi cara menjalani hidup
dengan bercocok tanam,berburu dan beternak melalui gerakan-gerakan badan dan
kaki. Gerakan-gerakan ini kemudian digunakanoleh penghuni lino untuk
mengungkapkan rasa syukur kepada penghuni boting langi.
Bab III Penutup
A.
Kesimpulan
Dalam apresiasi, seorang penghayat sebenarnya sedang
mencari pengalaman estetis. Sehingga motivasi utama yang muncul dari diri
penghayat seni adalah motivasi untuk mencari pengalaman estetis.
Pengalaman estetis menurut Albert R. Candler
adalah kepuasan kontemplatif atau kepuasan intuitif. Sedangkan Yakob Sumardjo menjelaskan
pengalaman seni adalah keterlibatan aktif dengan kesadaran yang melibatkan
kecendekiaan, emosi, indera dan intuisi manusia dengan lingkungan (benda seni)
(2000, 161). Dalam proses pengalaman estetis unsur perasaan dan intuisi lebih
menonjol dibandingkan nalar; itulah sebabnya maka dalam proses tersebut
penghayat seni seolah kehilangan jati dirinya karena seluruh kehidupan
perasaannya larut ke dalam obyek seni, dan inilah yang disebut dengan empati.
B. Saran
Semoga seluruh masyarakat Indonesia
dapat terus menjaga dan melestarikan seni tari serta menemukan cara-cara
terbaru untuk mengatasinya agar tarian suatu daerah di Indonesia dapat terjaga
sampai generasi selanjutnya.
Notice :
Jangan lupa Like, Comment, dan Share. Terima Kasih
siapa nama kau hoy!
ReplyDelete